Penulis
: Ester Meryana | Senin, 31 Oktober 2011 | 13:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden CPA Australia-Indonesia Office Ferdinand Sadeli
menyebutkan, profesi akuntan Indonesia berkembang cukup bagus. Sekalipun ada
keterlambatan dalam mengadopsi International Financial Reporting Standards
(IFRS), yaitu sebuah sistem standar akuntansi internasional.
"Kita termasuk agak sedikit terlambat dalam arti implementasi IFRS-nya karena beberapa negara sudah implementasi," ujar Ferdinand kepada Kompas.com dalam konferensi pers pembukaan kantor Certified Practising Accountant (CPA) Australia di Jakarta, Senin (31/10/2011).
Keterlambatan itu, kata Ferdinand,
disebabkan banyaknya perusahaan dan jumlah penduduk yang besar. Beda dengan
Australia yang penduduknya hanya sekitar 20 juta jiwa, juga karena kondisi
negaranya yang sudah berada pada level negara maju sehingga telah menerapkan
IFRS sejak 2005.
Menurut Ferdinand, Indonesia secara
parsial sudah mengadopsi standar IFRS mulai dari Januari 2011 ini. Jadi, kondisi
ini sudah menunjukkan perkembangan industri akuntansi nasional yang sangat
bagus.
Karena itu, dia menyebutkan,
kehadiran badan akuntansi kelas dunia yang telah hadir di 144 negara ini dapat
mengakselerasi akuntan nasional dalam menerapkan IFRS secara penuh. Dan,
diharapkan itu akan terjadi pada 2012.
Dia pun menyebutkan, CPA akan
berusaha menumbuhkan industri akuntansi nasional dengan cara penyelenggaraan
seminar dan program yang berkaitan dengan profesi akuntan.
Jadi, lanjut Ferdinand, ukuran baiknya
perkembangan industri akuntasi hanya sebatas penerapan IFRS tersebut. Menurut
dia, jika Indonesia lebih dahulu dalam menerapkan, maka akan lebih banyak waktu
pengalaman dalam implementasi IFRS.
Editor
:
Hertanto
Soebijoto
ARGUMENTASI
:
Perkembangan akuntansi Indonesia mengalami perkembangan yang cukup bagus dikarenakan pada tahun 2011 Indonesia telah mengimplementasikan IFRS secara parsial. Indonesia sebenarnya lebih memiliki banyak waktu pengalaman dalam pengimplementasian IFRS jika menerapkan lebih awal namun hal tersebut tertunda karena banyaknya perusahaan dan jumlah penduduk yang besar.
Perkembangan akuntansi Indonesia mengalami perkembangan yang cukup bagus dikarenakan pada tahun 2011 Indonesia telah mengimplementasikan IFRS secara parsial. Indonesia sebenarnya lebih memiliki banyak waktu pengalaman dalam pengimplementasian IFRS jika menerapkan lebih awal namun hal tersebut tertunda karena banyaknya perusahaan dan jumlah penduduk yang besar.
0 komentar:
Posting Komentar